PROSES KERJA USAHA CUCI SEPEDA MOTOR

Seperti kita ketahui, tingkat produksi dan penjualan sepeda motor di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun dan mencapai puncaknya pada tahun 2008, sesuai dengan data dari www.datacon.co.id membukukan angka   produksi/penjualan sebanyak 6.280.000 unit sepeda motor.

Dengan pasar yang mencapai angka jutaan unit pertahun tentunya akan membuka banyak peluang usaha yang berkaitan dengan sepeda motor. Untuk mengetahui peluang apa saja yang bisa diberikan dengan peningkatan pupulasi sepeda motor yang mencapai jutaan unit pertahunnya itu silahkan baca artikel berjudul “BAGAIMANA SEPEDA MOTOR BISA MEMBERI PELUANG-USAHA UNTUK KITA?” yang saya posting beberapa saat yang lalu.

Salah satu peluang usaha yang sederhana namun cukup prospektif adalah usaha cuci sepeda motor, karena tidak semua orang mempunyai waktu luang untuk membersihkan/mencuci sendiri sepeda motornya berhubung kesibukan dan aktifitasnya sehari-harinya. Meskipun demikian pada umumnya setiap orang selalu menginginkan agar sepeda motornya berpenampilan bersih karena hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan menambah nilai plus bagi pemakainya. Berdasarkan pertimbangan hal itu, maka pada saat ini usaha cuci sepeda motor sedang menjamur dimana-mana, bahkan usaha salon sepeda motorpun mulai berkembang.

Bagi mereka yang berminat menerjuni bisnis usaha cuci sepeda motor ini, maka perlu mengetahui terlebih dahulu proses kerja pencucian sepeda  motor sesuai dengan peralatan yang dipergunakan.

Adapun pilihan proses pelaksanaan pencucian sepeda motor sesuai dengan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Proses kerja dengan peralatan minimal.

Usaha cuci sepeda motor ini dapat dimulai dengan hanya menggunakan satu macam peralatan saja yaitu “Power sprayer” (pompa tekanan tinggi), atau yang lebih populer dengan sebutan “Pompa Sancin” dengan proses kerja sebagai berikut :

1. Pembasahan dan menyemprotkan air dengan pompa Sancin untuk merontokkan kotoran/lumpur kering yang melekat pada bagian-bagian yang sulit dari sepeda motor.

2. Membersihkan seluruh bagian dari sepeda motor tersebut dengan menggunakan sampo kendaraan yang dilakukan secara manual.

3. Membilas untuk menghilangkan sampo dari seluruh bagian sepeda motor dengan menggunakan pompa Sancin, atau yang lainnya karena disini sudah tidak diperlukan lagi tekanan air yang tinggi.

4. Mengeringkan sepeda motor dengan lap spon atau yang umum disebut “Kanebo”. Sudah……. dengan proses seperti itu sepeda motor sudah menjadi bersih.

5. Kadang-kadang pengusaha cuci sepeda motor memoles bodi sepeda motor  yang habis dicuci dengan “Body wax” supaya kelihatan lebih kinclong atau “Weet look” dan menyemir ban dengan “Tyre polish” sehingga ban kelihatan lebih hitam seperti ban baru.

Proses kerja dengan peralatan standar.

Pada prinsipnya proses kerja mencuci sepeda motor adalah lima langkah seperti uraian diatas tadi, namun saat ini sedang menjadi tren istilah “Cuci salju”. Kalau pada proses kerja pertama proses pemberian sampo dilakukan secara manual, maka pada saat ini proses pemberian sampao menggunakan alat yang disebut “Snow wash tank” dimana alat ini berfungsi untuk meratakan sampo keseluruh bodi sepeda motor. Pertama-tama snow tank diisi dengan campuran air dan sampo, kemudian dialirkan udara dari “kompressor” kedalam snow wash tank sehingga campuran air dan sampo tersebut berubah menjadi buih seperti salju saat keluar dari nosel ketika disemprotkan kebodi sepeda motor.

Selanjutnya pada proses pengeringan, karena sudah ada kompressor kepalang tanggung dan biar kelihatan bonafid, maka sebelum dilap dengan lap kanebo maka bagian-bagian dari sepeda motor yang sulit (nylempit-nylempit) disemprot dengan udara dari kompressor sehingga airnya bisa hilang dan proses pengelapan bisa berlangsung lebih cepat.

Proses kerja dengan peralatan lengkap.

Pada kedua proses diatas, maka selama proses pertama sampai proses ketiga, sepeda motor dinaikkan di “Servis pit” yaitu tempat khusus yang posisinya antara 25 sampai dengan 50 cm lebih tinggi dari lantai, bisa dibuat dari pasangan batu bata atau dari konstruksi besi. Dengan adanya servis pit ini, situkang cuci bisa lebih mudah melihat dan menjangkau tempat-tempat sulit dibawah sepeda motor agar supaya hasil kerjanya makin optimal. Namun banyak pula usaha cuci sepeda motor yang hanya sekedar menggunakan ganjal dari kayu untuk tujuan ini.

Pada saat ini ada peralatan baru yang menggantikan fungsi dari servis pit (apalagi ganjal kayu) yang disebut “Hydraulic motor lift” yang dapat mengangkat sepeda motor sampai setinggi 1,5 meter sehingga proses pembesihan dapat lebih optimal (ini promosinya si penjualnya lhoo). Meskipun alat ini bernama hydraulic motor lift, akan tetapi sebenarnya dioperasikan dengan menggunakan tekanan udara dari kompressor sehingga mestinya lebih tepat apabila disebut “Pneumatic motor lift”, sedangkan fungsinya adalah untuk menaikkan sepeda motor pada waktu proses pembersihan, dan menurunkan kembali setelah selesai …………… ya udah itu saja. Senyampang sudah ada kompressor, ngapain nggak dimanfaatkan semaksimal mungkin, barangkali itulah dasar pemikiaran penggunaan “Hydraulic motor lift” pada usaha cuci sepeda motor.

Sekian dulu, insya Allah pada posting berikutnya akan saya bahas tentang “Persiapan Usaha Cuci Sepeda Motor”.